Atasi Tanggul Jebol, BPBD Jateng Buat Tanggul Darurat

By Abdi Satria


nusakini.com-Semarang- Sejumlah tanggul sungai di Jawa Tengah jebol akibat hujan deras beberapa hari terakhir. Akibatnya, sejumlah daerah mengalami musibah banjir. 

Terbaru, tanggul Sungai Tuntang yang melintas di daerah Guntur Kabupaten Demak jebol pada Kamis (9/1/2020). Beberapa daerah di sekitar sungai kebanjiran dan 1.600 warga terpaksa mengungsi. 

Tanggul jebol juga terjadi di Kabupaten Pati, tepatnya di Kecamatan Dukuhseti, Jumat (10/1). Banjir pun menggenangi beberapa desa. 

Kepala BPBD Jateng Sudaryanto saat dikonfirmasi mengatakan, banjir menyebabkan 1.600 warga Demak mengungsi. Sementara di Pati, banjir hanya berlangsung sebentar dan saat ini air sudah mulai surut. 

“Tindakan kami, selain segera melakukan evakuasi terhadap masyarakat khususnya di Demak, kami juga langsung berupaya menutup tanggul-tanggul yang jebol. Bersama TNI/Polri, relawan dan masyarakat juga langsung gotong royong menutup tanggul-tanggul yang jebol itu dengan karung plastik berisi pasir. Mudah-mudahan hari ini selesai agar banjir tidak semakin parah,” kata dia. 

Pembuatan tanggul sementara dilakukan sebagai tindakan darurat bencana. Nantinya, perbaikan tanggul secara permanen tetap akan dilakukan sambil menunggu ketersediaan anggaran. 

“Sambil menunggu anggaran perbaikan tanggul permanen, tanggul-tanggul sementara itu diharapkan mampu menahan limpasan air dari sungai,” tambahnya. 

Sudaryanto menambahkan, banjir yang menggenang beberapa wilayah di Jateng sudah mulai surut. Di Brebes dan Grobogan misalnya. Setelah sempat terendam banjir, genangan mulai surut dan warga telah kembali beraktivitas. 

Meski begitu, pihaknya meminta masyarakat tetap waspada. Prakiraan cuaca BMKG menyebutkan, cuaca ekstrem masih akan melanda beberapa wilayah Jateng. 

“Sesuai prakiraan cuaca BMKG, hari ini hujan deras akan mengguyur bagian tengah Jateng, di antaranya di Banyumas, Temanggung dan sekitarnya. Kita berdoa semoga tidak terjadi bencana,” harapnya. 

Ia meminta masyarakat untuk mematuhi peringatan dari relawan. Saat terjadi bencana, segera menyelamatkan diri dan membawa surat-surat berharga seperti ijazah, sertifikat dan barang lain yang bisa dibawa ke tempat aman. Apabila terpaksa harus mengungsi, masyarakat dihimbau untuk mematuhinya. 

Disinggung soal stok logistik kebencanaan, Sudaryanto menegaskan bahwa semuanya aman terkendali. Sebagian logistik bahkan sudah disebarkan ke masing-masing kabupaten/kota di Jateng, sehingga apabila terjadi bencana, bisa langsung digunakan. 

“Stok logistik beres, kalau kurang tinggal minta lagi. Peralatan dan personel juga semuanya siap,” pungkasnya. (p/ab)